Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Apa yang Membuat Seseorang Mau Membaca? Simak Penjelasannya Menurut Perspektif Psikologi Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan pendidikan sering kita jumpai orang yang suka membaca. Tentu kita semua pernah berpikir mengapa orang-orang tersebut bisa menyukai kegiatan membaca. Pertanyaan ini bisa dijawab menggunakan perspektif psikologi sosial. Bagaimana perspektif psikologi sosial terhadap orang-orang yang suka membaca? Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang bisa menyukai kegiatan membaca, yaitu 1. Motivasi intrinsik  Keinginan untuk terlibat dalam suatu kegiatan karena kita menikmatinya dan menganggap menarik. Menurut faktor ini bahwa orang suka membaca buku karena ketertarikan dirinya dan adanya rasa senang atau puas ketika orang tersebut membaca buku.  2. Motivasi ekstrinsik Keinginan untuk melakukan suatu kegiatan karena adanya penghargaan atau tekanan eksternal. Menurut faktor ini bahwa orang suka membaca buku karena bisa disebabkan oleh adanya penghargaan eksternal seperti diberikan hadiah, pujian, dan sebagainya. Selain karena adanya penghargaan eks

Nature Vs Nurture

Sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang mengenai isu perkembangan manusia. Salah satunya adalah nature  dan nurture .  Nature dan nurture memang dua hal yang tidak pernah berhenti dibahas jika dikaji dalam perkembangan manusia. Apakah nature  dan nurture  itu? Nature  adalah predisposisi genetik yang diwariskan oleh orang tua.  Nurture adalah lingkungan di mana suatu individu tinggal.  Apa yang membedakan antara  nature dengan nurture ? Kita bisa membedakan nature dan nurture  dari segi sifatnya. Dari segi sifatnya, nature bersifat statis. Artinya, tidak bisa diubah. Sedangkan, sifat dari nurture  adalah tidak statis. Artinya, seiring berkembangnya manusia maka segala aspek dirinya bisa berkembang.  Bagaimana pandangan ahli mengenai nature dan nurture ? Ada beberapa ahli yang memiliki kecenderungan menjadikan  nature sebagai faktor yang berperan penting dalam perkembangan manusia. Sebaliknya, ada beberapa ahli yang memiliki kecenderungan menjadikan  nurture sebagai faktor yang be

Apakah Anda Sering Diam Saat Diskusi Kelompok? Simak Penjelasannya Menurut Ilmu Psikologi

Bagi segelintir orang berdiskusi dalam kelompok adalah sesuatu yang kurang menyenangkan dirinya. Tidak jarang orang yang berada dalam kondisi demikian memilih untuk menjadi pengamat saja.  Mengapa kondisi seperti ini bisa dialami oleh beberapa orang? Fenomena tersebut pada dasarnya normal terjadi terutama bagi mereka yang berasal dari budaya individualistis. Orang-orang yang berasal dari lingkungan tersebut terbiasa bekerja secara mandiri dan berusaha untuk tidak menggantungkan dengan orang lain. Akibatnya, saat berada dalam kondisi yang menuntut dirinya harus bekerja sama dalam suatu kelompok maka motivasi dan performanya akan menurun dibandingkan ketika ia bekerja secara individual. Kondisi ini akan berbeda dengan orang yang berasal dari budaya kolektif. Orang-orang yang berasal dari lingkungan ini memiliki kecenderungan untuk hidup bersama dan mengalami ketergantungan satu sama lain. Akibatnya, saat berada dalam situasi yang menuntut harus bekerja sama dalam kelompok maka motivasi d

Apakah Anda Sering Melihat Bystander Effect? Simak Penjelasannya Menurut Perspektif Psikologi Sosial

Gambar
Apakah Anda sering mendengar istilah bystander effect atau apakah Anda sering melihat fenomena ini? Bystander effect  adalah salah satu fenomena dalam psikologi sosial, yang mana orang akan memiliki kecenderungan untuk tidak menolong seseorang karena terdapat kehadiran orang lain.  Tanpa kita sadari, fenomena ini sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Ambil contoh, A sedang melakukan perjalanan untuk pergi melakukan wawancara seleksi di sebuah perusahaan. Tanpa ia sadari, terdapat orang yang jatuh di jalan dan dalam kondisi yang cukup serius. Jika A membantu orang tersebut tentu ia akan terlambat dan bisa dipastikan bahwa ia tidak akan diterima di perusahaan yang akan ia lamar. Akhirnya A memutuskan untuk melanjutkan perjalanan karena menganggap bahwa di tempat tersebut banyak orang dan mereka pasti menolongnya. Kondisi yang dialami dan dilakukan oleh A inilah yang disebut sebagai bystander effect .  Apakah semakin banyak bystander maka kemungkinan untuk menolong semakin sedikit ?

4 Jenis Atensi Dalam Kehidupan Sehari-hari yang Jarang Kita Sadari

Apakah Atensi itu? Atensi adalah kemampuan untuk fokus pada stimulus atau lokasi tertentu. Pada dasarnya atensi tidak berdiri sendiri namun terbagi menjadi beberapa aspek bagian. Terdapat empat jenis atensi, yaitu: 1). Selective attention Kondisi di mana seseorang memusatkan perhatiannya pada satu stimulus dan mengabaikan stimulus lainnya. Contoh: A sedang membaca buku dan di dekatnya terdapat B dan C yang sedang berbicara. Perhatian A hanya tertuju pada buku saja dan ia tidak mendengarkan percakapan B dan C.  Dalam contoh ini, A melakukan yang disebut sebagai selective attention . 2). Distraction Kondisi di mana seseorang memusatkan perhatiannya pada stimulus tertentu namun terdapat stimulus lain yang mengintervensi perhatiannya. Contoh: A sedang membaca buku dan di dekatnya terdapat B dan C yang sedang berbicara. Perhatian A pada awalnya hanya tertuju pada buku saja namun karena pembicaraan B dan C mengganggu maka perhatian A menjadi terintervensi.  Dalam contoh ini, A mengalami dist

Sering disamakan, Inilah Perbedaan antara Ilusi, Delusi, dan Halusinasi

Dalam masyarakat terdapat segelintir orang yang mempersepsi ilusi, delusi, dan halusinasi sebagai hal yang sama. Padahal kenyataannya ketiga istilah tersebut berbeda. Contohnya adalah klien yang mengalami gangguan psikologis, seperti gangguan psikotik yang mengalami ketiga kondisi tersebut umumnya sulit membedakan antara hal yang nyata dengan tidak nyata. Bagaimana perbedaan ilusi, delusi, dan halusinasi? Ilusi : kondisi di mana seseorang salah mempersepsikan sebuah stimulus atau lebih yang ada. Contoh: orang yang mengalami ilusi menganggap suara yang didengar adalah suara orang yang berjalan padahal sebenarnya suara tersebut adalah desiran angin.  Dalam contoh ini, orang tersebut salah dalam mempersepsi stimulus auditori. Akibatnya, orang tersebut mengalami kondisi yang disebut sebagai ilusi.  Delusi : kondisi di mana seseorang tidak bisa membedakan antara hal yang nyata dengan tidak nyata.  Contoh: orang yang mengalami delusi atau yang juga disebut sebagai waham menganggap bahwa dir

Miskonsepsi Otak yang Banyak dipercaya Orang

Banyak orang yang mempercayai bahwa otak manusia memiliki fungsi yang berbeda. Otak kanan dipercayai berkaitan dengan kreativitas sedangkan otak kiri dipercayai sebagai kecerdasan matematis. Tidak hanya itu, banyak orang juga mempercayai bahwa otak berfungsi dengan kapasitas tertentu, bahkan ada yang menyebutnya hanya mencapai sebesar 10 %. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, anggapan tersebut ternyata salah sehingga bisa disebut sebagai miskonsepsi . Kondisi ini bisa diartikan salahnya pandangan orang mengenai suatu keadaan yang sebenarnya.  Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa sebenarnya semua bagian otak terlibat dalam semua pemikiran dan aktivitas bertingkat tinggi . Artinya, tidak benar jika seseorang mengerjakan tugas kognitif yang tinggi hanya melibatkan otak kanan saja atau sebaliknya. Ilmu pengetahuan juga menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada " kapasitas otak yang tidak terpakai  " di dalam otak manusia. Artinya, orang menggunakan hanya 10 % dari kapasitas otak a

Apakah Anda Masih Malas Belajar? Simak Tipsnya Menurut Psikologi

Siapa yang tidak pernah malas belajar? Hampir semua orang dipastikan pernah mengalami kondisi demikian. Yang menjadi pertanyaan, mengapa kondisi malas belajar sering muncul? Salah satu jawabannya adalah karena motivasi belajar rendah. Rendahnya motivasi belajar dalam perspektif humanistik bisa disebabkan karena tidak terpenuhinya deficiency needs , yaitu kondisi di mana need yang mendasar tidak terpenuhi. Apa Saja Deficiency Needs itu? Deficiency Needs mencakup kebutuhan sebelum individu mampu melakukan aktualisasi diri. Di antaranya, yaitu 1. Physiological needs (kebutuhan fisiologis) 2. Safety needs (kebutuhan keamanan) 3. Love and belonging needs (kebutuhan cinta dan bergabung sesuatu) 4. Self-esteem (kebutuhan harga diri) Apa Kaitan antara Deficiency Needs  dengan Motivasi Belajar? Perlu kita ketahui bahwa motivasi belajar termasuk kebutuhan aktualisasi diri , yang termasuk di dalamnya adalah cognitive needs , yaitu kebutuhan tahu, memecahkan misteri, memahami, dan kebutuhan unt

Variabel Vs Konstanta

Jika kita mempelajari ilmu statistika, tidak jarang kita akan menemui banyak istilah di dalamnya. Di antaranya yang cukup populer adalah variabel dan konstanta.  Apakah Variabel dan Konstanta itu? Bagi sebagian orang yang sedang mempelajari statistika tidak mengherankan jika mempertanyakan hal ini. Variabel adalah segala sesuatu yang dibuat oleh peneliti sehingga bisa menghasilkan informasi (data) yang kemudian bisa ditarik kesimpulan (interprestasi). Konstanta adalah karakteristik yang sama dalam semua individu dalam penelitian. Apakah yang membedakan Variabel dengan Konstanta? Kita bisa membedakan variabel dengan konstanta dari segi sifatnya , apakah cenderung tetap atau berubah-ubah. Variabel memiliki nilai yang cenderung bisa berubah-ubah . Konstanta memiliki nilai yang cenderung tetap . Contoh:  1. Jumlah bulan dalam penanggalan terdapat 12 Ilustrasi ini merupakan konstanta karena jumlah bulan dalam penanggalan tidak mengalami perubahan atau cenderung tetap , yaitu terdapat 12 b

Apakah yang dimaksud dengan Populasi dan Sampel dalam Penelitian?

Dalam penelitian, akan banyak istilah yang kita temui. Di antaranya adalah populasi dan sampel.  1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek yang memiliki karakteristik dan kuantitas tertentu yang bisa memberikan informasi ( data ) yang kemudian bisa dilakukan penarikan kesimpulan ( interpretasi ). Karakteristik populasi: a). Populasi adalah semua karakteristik (sifat) yang dimiliki oleh subjek atau objek. b). Populasi tidak terbatas pada manusia atau makhluk hidup, tetapi juga pada benda-benda alam lainnya. Dalam penelitian terdapat empat hal yang perlu diperhatikan mengenai populasi, yaitu: apa, siapa, dimana, dan kapan. - Apa dan siapa  merujuk pada isi pokok penelitian. - Dimana merujuk pada tempat penelitian. - Kapan merujuk pada waktu penelitian. Contoh: Mahasiswa Jurusan Statistika di Universitas A Dalam hal ini, populasi merujuk pada seluruh mahasiswa yang ada di jurusan Statistika Universitas A. 2. Sampel Sampel adalah bagian representatif dari populasi. Karakter sampel

Cara Mudah Membedakan Variabel Bebas dan Variabel Tergantung dalam Penelitian

Dalam penelitian sering kali kita jumpai istilah variabel . Kadang-kadang kita menemukan istilah variabel bebas dan variabel tergantung. Namun, sering kali ada beberapa orang yang sulit membedakan kedua variabel ini.  Bagaimana cara membedakan variabel bebas dan variabel tergantung? Secara lebih praktis, kita bisa membedakannya dari dengan menggunakan istilah " pengaruh ." Variabel bebas ( independent   variable ) adalah variabel yang divariasikan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada variabel lain.  Variabel tergantung ( dependent variable ) adalah variabel yang diukur oleh peneliti untuk mengetahui apakah dipengaruhi oleh variabel independen. Contoh: Tingkat pemahaman belajar ditentukan oleh metode belajar. Tingkat pemahaman belajar termasuk variabel tergantung ( dependent variable) karena termasuk variabel yang dipengaruhi oleh metode belajar ( independent variable ). Sedangkan, metode belajar termasuk variabel bebas ( independent variable ) karena term

Makna Tombo Ati Syi'ir yang Melegenda

Tombo Ati adalah salah satu gubahan syair yang diciptakan oleh Kanjeng Sunan Bonang. Dengan kedalaman makna dan keindahan bahasanya menjadikan syi'ir ini populer di kalangan masyarakat. Tentu semua masyarakat tahu mengenai syi'ir yang satu ini dan hampir setiap selesai adzan dikumandangkan, syi'ir ini juga senantiasa dilantunkan. Adapun bunyi dan arti syi'ir Tombo Ati karangan Kanjeng Sunan Bonang adalah sebagai berikut. Tombo ati iku lima perkarane (Obat hati itu ada lima perkara) Kaping pisan maca Quran lan maknane (Yang pertama baca Al-Quran dan maknanya) Kaping pindho sholat wengi lakonono (Yang kedua dirikanlah shalat malam) Kaping telu wong kang sholeh kumpulono (Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh) Kaping papat kudu weteng ingkang luwe (Yang keempat memperbanyak berpuasa) Kaping lima dzikir wengi ingkang suwe Yang lima perpanjanglah dzikir malam

Sudah Tahukah Anda mengenai Needs Hierarchy Theory?

Needs Hierarchy Theory adalah teori yang dikembangkan oleh seorang tokoh humanistik yang bernama Abraham Maslow. Teori ini berisi mengenai lima jenis kebutuhan manusia. Secara mendasar, jenis kebutuhan manusia dalam teori ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1). Conative needs Conative needs adalah kebutuhan yang paling mendasar dan bersifat prepotency , artinya harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan selanjutnya menjadi motivator. Kebutuhan ini dibedakan menjadi lima, yaitu: a). Physiological needs -Kebutuhan yang paling mendasar. -Kebutuhan yang paling pre-potent dibandingkan lainnya. -Satu-satunya need yang bisa dipuaskan sepenuhnya bahkan tetap muncul meskipun telah terpuaskan. Contoh: makanan, air, dan oksigen. b). Safety needs -Orang mencari keamanan fisik, stabilitas, kebergantungan, perlindungan, dan bebas dari kekuatan yang mengancam. -Kebutuhan akan hukum, aturan, dan struktur. -Kebutuhan yang tidak bisa dipuaskan secara berlebihan. -Orang yang mengalami kecemasan da

Mengenal Big Five Model Personality dengan Mendasar

Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu. Kepribadian manusia secara lebih mendalam dipelajari di dalam psikologi kepribadian. Di dalamnya terdapat banyak teori kepribadian yang mengulas mengenai kepribadian manusia mulai dari struktur, dinamika, psikopatologi, asesmen (terapi), dan sebagainya. Dalam kesempatan kali ini akan dibahas secara singkat mengenai big five model personality . Big five model personality adalah teori kepribadian yang sangat populer dalam ilmu psikologi. Teori ini dikembangkan terutama oleh Robert R.McCrae dan Paul T.Costa, Jr. Teori kepribadian ini berisi mengenai lima jenis kepribadian yang terbentuk dengan analisis faktor yang ada. Menurut teori ini, kepribadian manusia pada dasarnya dibedakan menjadi lima, yaitu:  1. Opennes   Individu yang memiliki opennes yang tinggi memiliki tendensi imajinatif, kreatif, inovatif, dan penasaran. Sebaliknya, individu yang memiliki opennes yang rendah memiliki tendensi realistis, tidak kreatif, konv