Kisah Sunan Muria (Raden Umar Said)
Silsilah Sunan Muria
Mengenai silsilah Sunan Muria terdapat kontradiksi yaitu apakah Sunan Muria ini putra dari Sunan Kalijaga atau Sunan Ngudung. Hal ini disebabkan terbatasnya cerita-cerita yang berhubungan dengan riwayat hidup Sunan Muria. Namun, hingga sekarang terdapat 2 versi mengenai silsilah Sunan Muria.
·Menurut versi pertama, Sunan Muria yang nama kecilnya Raden Umar Said merupakan putra Sunan Kalijaga dengan Dewi Sarah putri dari Syekh Maulana Ishaq. Selanjutnya, Sunan Muria menjadi menantu Sunan Ngudung. Hal ini dikarenakan Sunan Muria menikah dengan putrinya yaitu Dewi Sujinah. Jadi, hubungan kekerabatannya dengan Ja'far Shadiq (Sunan Kudus) adalah saudara ipar sedangkan Sunan Kudus merupakan kakak Dewi Sujinah (istri Sunan Muria).
·Menurut versi ke dua, Sunan Muria merupakan putra Sunan Ngudung dengan Dewi Syarofah. Putra Sunan Ngudung dalam versi ini antara lain:
1.Sunan Giri II
2.Sunan Kudus
3.Sunan Giri III
Dalam versi ke dua ini, hubungan Sunan Muria dengan Sunan Kalijaga (Raden Said) adalah sebagai berikut:
-Sunan Kalijaga adalah putra Tumenggung Wilatikta putera Ario Tejo putera Raden Penanggungan sedangkan Sunan Ngudung dalam versi ini merupakan putera Dewi Maduretno putera Raden Baribin putera Raden Penanggungan. Jadi, hubungan Sunan Muria dengan Sunan Kalijaga adalah keponakan jauh.
*Dari 2 versi tersebut menurut Umar Hasyim yang paling mendekati kebenaran adalah versi pertama. Akan tetapi, hal itu bisa berubah jika ditemukan sumber yang lebih terpercaya.
Guru Sunan Muria
Semasa mudanya, Sunan Muria gemar menimba ilmu. Sunan Muria memiliki seorang guru yang berbeda dengan wali pada umumnya yaitu Syekh Syadzali. Syekh Sadzali merupakan seorang penyebar agama Islam di Kudus. Syekh Sadzali berbeda dengan wali lainnya karena Syekh Sadzali memilih jalan sunyi. Selain itu, Sunan Muria juga memiliki guru lainnya yaitu Ki Ageng Ngerang.
Dakwah Sunan Muria
Sunan Muria berdakwah menggunakan metode yang sama dengan ayahnya yaitu menggunakan kesenian. Dalam berdakwah Sunan Muria menggunakan media seni seperti tembang Sinom dan Kinanthi. Sunan Muria lebih memilih berdakwah di pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Beliau tinggal di salah satu puncak Gunung Muria yaitu Colo. Tempat dakwah Sunan Muria mula-mula berada di Gunung Muria. Selanjutnya, dakwah beliau diperluas hingga ke daerah Tayu, Juwana, Kudus, dan lereng Gunung Muria.
Karomah Sunan Muria
Sunan Muria dikenal sebagai wali yang sakti. Beliau memiliki banyak karomah. Karomah beliau yaitu memiliki fisik yang kuat karena sering naik turun Gunung Muria yang tingginya mencapai 750 M. Selain itu, Sunan Muria mampu mengembalikan serangan musuh. Hal ini terdapat pada kisah pernikahan Sunan Muria dengan Dewi Roroyono.
Peninggalan Sunan Muria
Sunan Muria memiliki banyak peninggalan. Konon peninggalan tersebut memiliki mitos yang nyata terjadi. Peninggalan Sunan Muria tersebut antara lain:
1.Pohon jati kramat masin
2.Pari joto
3.Pakis haji
4.Situs air gentong keramat
5.Bulusan dan kayu adem ati
Kelima peninggalan Sunan Muria tersebut mengandung mitos namun terbukti adanya.
Akhir Hayat
Mengenai tahun kelahiran dan wafatnya Sunan Muria tidak ditemukan sumber yang pasti (Shahih). Sunan Muria dimakamkan di atas puncak bukit yang bernama Bukit Muria. Dari pintu gerbang masih harus melewati ratusan tangga (undhagan).