Sejarah Hadratus Syeikh K.H.Hasyim Asy'ari
Silsilah Hadratus Syeikh K.H.Hasyim Asy'ari
K.H.Hasyim Asy'ari adalah putera dari pasangan Kiai Asy'ari dan Halimah. Ayah K.H.Hasyim Asy'ari (Kiai Asy'ari) adalah pemimpin Pesantren Keras yang berada di selatan Jombang.
K.H.Hasyim Asy'ari adalah anak ke tiga dari sebelas bersaudara. Dari garis keturunan ibunya, K.H.Hasyim Asy'ari termasuk keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang).
Merunut silsilah K.H.Hasyim Asy'ari melalui jalur Sunan Giri, K.H.Hasyim Asy'ari merupakan keturunan Rasulullah SAW.Berikut urutan lanjutan silsilah K.H.Hasyim Asy'ari:
- Sunan Giri (Maulana 'Ainul Yaqin)
- Abdurrohman/Jaka Tingkir (Sultan Pajang)
- Abdul Halim (Pangeran Benawa)
- Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda)
- Abdul Halim
- Abdul Wahid
- Abu Sarwan
- K.H.Asy'ari (Jombang)
- K.H.Hasyim Asy'ari (Jombang)
Berdasarkan catatan nasab Sa'adah BaAlawi Hadramaut, silsilah Sunan Giri sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut silsilah Sunan Giri dari Nabi Muhammad SAW:
- Nabi Muhammad SAW
- Fatimah az-Zahra
- Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah az-Zahra binti Nabi Muhammad SAW
- Al-Imam Sayyidina Hussain
- Sayyidina 'Ali Zainal 'Abidin
- Muhammad al-Baqir
- Ja'far ash-Shadiq
- Ali al-Uraidhi
- Muhammad an-Naqib
- Isa ar-Rumi
- Ahmad al-Muhajir
- Ubaidullah
- Alwi Awwal
- Muhammad Sahibus Saumiah
- Alwi ats-Tsani
- Ali Khali' Qasam
- Muhammad Shahib Mirbath
- Alwi Ammi al-Faqih
- Abdul Malik (Ahmad Khan)
- Abdullah (al-Azhamat) Khan
- Ahmad Syah Jalal (Jalaluddin Khan)
- Jamaluddin Akbar al-Husaini (Maulana Akbar)
- Ibrahim Zainuddin Al-Akbar As-Samarqandy (Ibrahim Asmoro)
- Maulana Ishaq
- Sunan Giri
Riwayat Pendidikan K.H.Hasyim Asy'ari
K.H.Hasyim Asy'ari adalah ulama yang gemar menimba ilmu. K.H.Hasyim Asy'ari belajar dasar-dasar ilmu agama dari ayah dan kakeknya, Kiai Utsman (Pemimpin pesantren Nggedang di Jombang). Sejak usia 15 tahun, K.H.Hasyim Asy'ari menimba ilmu di beberapa pesantren.Pesantren tersebut antara lain:
K.H.Hasyim Asy'ari adalah ulama yang gemar menimba ilmu. K.H.Hasyim Asy'ari belajar dasar-dasar ilmu agama dari ayah dan kakeknya, Kiai Utsman (Pemimpin pesantren Nggedang di Jombang). Sejak usia 15 tahun, K.H.Hasyim Asy'ari menimba ilmu di beberapa pesantren.Pesantren tersebut antara lain:
- Pesantren Wonokoyo di Probolinggo
- Pesantren Langitan di Tuban
- Pesantren Trenggilis di Semarang
- Pesantren Kademangan di Bangkalan
- Pesantren Siwalan di Sidoarjo
Pada tahun 1992, K.H.Hasyim Asy'ari melanjutkan menimba ilmu di Mekah. K.H.Hasyim Asy'ari memiliki banyak guru di Mekah. Guru-guru beliau antara lain:
- Syekh Ahmad Khatib Minangkabau
- Syekh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi
- Syekh Ahmad Amin Al-Aththar
- Syekh Ibrahim Arab
- Syekh Said Yamani
- Syekh Rahmaullah
- Syekh Sholeh Bafadlal
- Sayyid Abbas Maliki
- Sayyid Alwi bin Ahmad as-Saqqaf
- Sayyid Husein al-Habsyi
- Syeikh Nawawi al-Bantani
- Syekh Shata
- Syekh Dagistani
K.H.Hasyim Asy'ari menimba ilmu pertama kali di bawah bimbingan Syekh Mahfudz dari Termas (Pacitan). Selain itu, K.H.Hasyim Asy'ari juga mendapatkan ijazah langsung dari Syekh Mahfudz untuk mengajar Shahih Bukhari. Perlu diketahui bahwa Syekh Mahfudz adalah pewaris terakhir dari pertalian penerima (isnad) hadist dari 23 generasi penerima karya ini. Selain mempelajari ilmu hadist, K.H.Hasyim Asy'ari juga mempelajari tassawuf (sufi) dengan mendalami Tareqat Qadiriah dan Naqsyabandiyah.
K.H.Hasyim Asy'ari juga mempelajari fiqih madzhab Syafi'i di bawah bimbingan Syekh Ahmad Khatib Minangkabau.
Karya K.H.Hasyim Asy'ari
K.H.Hasyim Asy'ari memiliki banyak catatan dan tulisan. Pemikiran dan karya beliau sangat banyak. Namun, setidaknya ada 4 kitab karangan K.H.Hasyim Asy'ari yang mendasari pikirannya. Kitab karangan K.H.Hasyim Asy'ari tersebut antara lain:
Akhir Hayat
Hadratus Syeikh K.H.Hasyim Asy'ari wafat pada waktu sahur (pukul 03.00 dini hari) tanggal 7 Ramadhan 1366 H (25 Juli 1947). Beliau dimakamkan di area Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
K.H.Hasyim Asy'ari memiliki banyak catatan dan tulisan. Pemikiran dan karya beliau sangat banyak. Namun, setidaknya ada 4 kitab karangan K.H.Hasyim Asy'ari yang mendasari pikirannya. Kitab karangan K.H.Hasyim Asy'ari tersebut antara lain:
- Risalah Ahlis-Sunnah wal Jama'ah: Fi Hadistil Mawta wa Asyrathis-sa'ah wa baya Mafhumis-Sunnah wal Bid'ah
- Al-Nuurul Mubiin fi Mahabbati Sayyid al-Mursaliin
- Adab al-alim wal Muta'allim fi maa yahtaju Ilayh al-Muta'allim fi Ahwali Ta'alumihi wa maa Ta'limihi
- Al-Tibyan:fin Nahyi 'an Muqota'atil Arham wal Aqoorib wal Ikhwan
- Muqaddimah al-Qanun al-Asasi li Jam'iyyat Nahdlatul Ulama
- Risalah fi Ta'kid al-Akhdzi bi Mazhab al-A'immah al-Arba'ah
- Mawaidz
- Arba'ina Haditsan Tata'allaqu bi Mabadi' Jam'iyyat Nahdlatul Ulama
- Al-Tanbihat al-Wajibat liman Yushna' al-Maulid bi al-Munkarat
Karomah K.H.Hasyim Asy'ari
K.H.Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama yang juga termasuk waliyullah (kekasih Allah SWT). Beliau memiliki banyak karomah. Karomah K.H.Hasyim Asy'ari antara lain:
➢Atas izin Allah SWT, K.H.Hasyim Asy'ari mampu mengetahui kejadian di tempat lain meskipun dirinya berada jauh dari tempat itu. Karomah ini mirip dengan karomahnya Sayyidin Umar Ra.
➢Apabila K.H.Hasyim Asy'ari memberi suatu amalan kepada santri-santrinya, K.H.Hasyim Asy'ari memanggil 3 santrinya lalu dilihatlah dengan mata hatinya. Dari bashirah itu, K.H.Hasyim Asy'ari memilih salah seorang santri yang benar-benar mampu melaksanakan amalan yang beliau berikan. Berikutnya, santri yang tidak terpilih disuruh keluar dari tempat mereka dipanggil.
➢K.H.Hasyim Asy'ari mengingatkan waktu shalat
Karomah ini terjadi setelah Dzuhur. Dimana saat itu, K.H.Hasyim Asy'ari sedang mengajarkan kitab kepada santri-santrinya. Di depan santri yang jumlahnya banyak, tiba-tiba K.H.Hasyim Asy'ari melemparkan tongkatnya kepada santrinya. Santri yang mengalami kesakitan tersebut tetap menjaga posisinya untuk menjaga moralitas terhadap gurunya. Sejenak, murid tersebut teringat bahwa dirinya belum shalat dzuhur. Kejadian seperti ini tidak hanya sekali terjadi melainkan berulang-ulang sebagai peringatan kepada santrinya terhadap perintah agama.
➢K.H.Hasyim Asy'ari yang ditahan dan dibebaskan oleh Jepang
K.H.Hasyim Asy'ari pernah dipenjara oleh Jepang. Namun suatu ketika, banyak santri beliau yang menjenguk. Karena banyak sekali santri yang menjenguk akhirnya K.H.Hasyim Asy'ari pun dibebaskan oleh Jepang.
➢Apabila K.H.Hasyim Asy'ari memberi suatu amalan kepada santri-santrinya, K.H.Hasyim Asy'ari memanggil 3 santrinya lalu dilihatlah dengan mata hatinya. Dari bashirah itu, K.H.Hasyim Asy'ari memilih salah seorang santri yang benar-benar mampu melaksanakan amalan yang beliau berikan. Berikutnya, santri yang tidak terpilih disuruh keluar dari tempat mereka dipanggil.
➢K.H.Hasyim Asy'ari mengingatkan waktu shalat
Karomah ini terjadi setelah Dzuhur. Dimana saat itu, K.H.Hasyim Asy'ari sedang mengajarkan kitab kepada santri-santrinya. Di depan santri yang jumlahnya banyak, tiba-tiba K.H.Hasyim Asy'ari melemparkan tongkatnya kepada santrinya. Santri yang mengalami kesakitan tersebut tetap menjaga posisinya untuk menjaga moralitas terhadap gurunya. Sejenak, murid tersebut teringat bahwa dirinya belum shalat dzuhur. Kejadian seperti ini tidak hanya sekali terjadi melainkan berulang-ulang sebagai peringatan kepada santrinya terhadap perintah agama.
➢K.H.Hasyim Asy'ari yang ditahan dan dibebaskan oleh Jepang
K.H.Hasyim Asy'ari pernah dipenjara oleh Jepang. Namun suatu ketika, banyak santri beliau yang menjenguk. Karena banyak sekali santri yang menjenguk akhirnya K.H.Hasyim Asy'ari pun dibebaskan oleh Jepang.
Akhir Hayat
Hadratus Syeikh K.H.Hasyim Asy'ari wafat pada waktu sahur (pukul 03.00 dini hari) tanggal 7 Ramadhan 1366 H (25 Juli 1947). Beliau dimakamkan di area Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Keren man hehehe :v
BalasHapusKERENN, lanjutkan
BalasHapusKeep up your good work :)
BalasHapusIt’ll be useful for lots of people :)
semoga tidak hanya sampai sini saja :)
BalasHapusGood article 😃
BalasHapusyou are a very good article.
BalasHapuscongratulation on your succes.
good luck...