Postingan

7 Mitos Hal-Hal yang Membatalkan Puasa yang Mungkin Pernah Anda Percayai

Gambar
Bagaimanakah pengalaman Anda saat pertama kali puasa? Tentu Anda akan sedikit bingung, khususnya tentang hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Mungkin Anda dengar rumor-rumor yang beredar bahwa sat puasa tidak boleh melakukan beberapa hal. Dengan maksud agar puasa tidak batal. Tapi, Tahukah Anda ternyata beberapa rumor yang beredar tersebut adalah mitos? Apa saja hal-hal yang membatalkan puasa yang mungkin Anda percayai dan ternyata itu adalah mitos? Berikut 7 mitos hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 1. Menangis Mitos yang satu ini tanpa Anda sadari ternyata sudah beredar luas di masyarakat. Konon katanya, siapapun yang saat puasa menangis maka puasanya adalah batal. Padahal kita ketahui bahwa tidak ada korelasi antara menangis dengan puasa. Beda apabila air mata tersebut tertelan dengan sengaja maka puasa akan menjadi batal. 2. Kumur-kumur Kumur-kunur sebenarnya boleh saja dilakukan saat puasa. Yang terpenting adalah jangan sampai airnya tertelan. 3. Berbohong Mungkin s

Habib Umar bin Hafidz Kisahkan Wafatnya Abah Guru Sekumpul

Gambar
Habib Umar bin Hafidz adalah salah satu ulama' masyhur saat ini. Santri-santrinya tersebar luas hingga berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu santrinya yang masyhur adalah Habib Munzir bin Fuad al-Musawa. Keulamaan dan kewalian Habib Umar bin Hafid diakui oleh banyak kalangan, terlebih dalam menjaga bumi Hadramaut sekarang ini. Nama lengkap Habib Umar adalah Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Pendiri dan Pengasuh Pesantren Darul Musthofa di Tarim, Hadramaut, Yaman (khusua putera). Istri beliau bernama Syarifah Nuur al-Haidar, Pengasuh Pesantren Daruz-Zahro (khusus puteri). Suatu saat Habib Umar bin Hafidz mengisahkan kewalian Syaikh Zaini Martapura yang biasa dikenal dengan Guru Sekumpul. "Ketika Syaikh Zaini sudah wafat, aku sering melihat Syaikh Zaini di Zanbal (maqom para auliya di Hadramaut) mendatangi para auliya, bertemu dengan para auliya, bertatap muka dengan auliya. Ketika wafatnya Syaikh Zaini tahun 2005, aku lihat langit terbelah. Para mala

Subhanallah. Inilah 2 Penyebab Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani Memilih Mazhab Hanbali

Gambar
Para ulama' menuturkan bahwa Imam Abu Hanifah RA (pendiri Mazhab Hanafi) telah bertemu dengan Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani secara ruh dan berkata: "Wahai Syeikh Abdul Qodir Al-Jilani, rajanya para Waliyulloh. Apa sebabnya engkau memilih Mazhab Imam Ahmad bin Hanbal (Mazhab Hanbali)?" "Mengapa tidak memilih Mazhabku (Mazhab Hanafi)? Padahal aku termasuk murid kakekmu, yaitu Imam Ja'far Shodiq RA." Syekh Abdul Qodir Al-Jilani menjawab: "Aku memilih Mazhabnya Imam Hanbali karena ada dua sebab: Pertama, karena Mazhab Imam Ahmad bin Hanbal sedikit pengikutnya. Kedua, karena Imam Ahmad bin Hanbal adalah orang miskin. Akupun orang yang miskin, dan kakekku Rasulullah SAW juga memohon kepada Allah Swt untuk dihidupkan kembali, dimatikan dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang miskin." Atas dua alasan, mengapa aku memilih Mazhab Imam Ahmad bin Hanbal di dalam bersyariat." Allohumma Sholli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa

Gempa yang Menjadi Rahmat

Gambar
Suatu saat Anas mengunjungi Aisyah. "Terangkan kepadaku tentang gempa? Tanyanya. Gempa terjadi bila maksiat merajalela, perzinaan, minuman keras, dan dosa-dosa besar dianggap biasa. Allah pun memerintahkan, Timpakan gempa kelas mereka", jelas Aisyah. Apakah ia termasuk azab? Tanyanya lagi. " Tidak! Ia rahmat dan peringatan bagi kaum muslimin, sementara bagi mereka yang kafir, itu adalah azab dan siksa!", tegas Aisyah. Rasulullah saw. bersabda; "Kalian harus mewaspadai dosa-dosa kecil, kelak ia akan menumpuk dan membinasakan kalian" (H.R.Ahmad) Anas bin Malik berkata, "Kalian telah banyak melakukan dosa kecil , yang di masa Rasulullah itu merupakan dosa besar yang bisa menghancurkan" Allah Swt. berfirman dalam Q.S. an-Nur/24:15: "(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia di sisi

Kisah Pemimpin yang Haus Nasihat

Gambar
Suatu saat, Umar r.a. seorang diri tengah pulang dari kunjungannya ke Syam Syiria menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Beliau bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya. Lalu, Umar bertanya kepada nenek itu. "Apa yang dilakukan oleh Umar sekarang?" Nenek itu menjawab, "Ia telah pulang dari kunjungannya ke Syam dengan selamat." "Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?" tanya Umar r.a lagi. "Tentang ini, aku berharap semoga Allah Swt. tidak membalasnya dengan kebaikan," Jawab nenek itu. "Kenapa begitu?" selidik Umar. "Karena aku tidak mendapatkan satu dinar atau satu dirham pun darinya sejak ia menjabat sebagai Amirul Mu'minin," Ujar nenek itu lagi. Umar segera menimpali, "Bagaimana kalau Umar tidak tahu keadaanmu karena kamu berada di tempat seperti ini?" Nenek itu balas menjawabnya, "Subhanallah! demi Allah, aku tidak pernah mengira bahwa ada ses