Dua Peran Sentral Internet bagi Dunia Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19
Semenjak terdeteksi pertama kali pada 2 Maret 2020, pandemi covid-19 telah berdampak bagi semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah aspek pendidikan. Ditandai dengan dikeluarkannya surat edaran untuk pencegahan penularan covid-19 pada satuan pendidikan per 9 Maret 2020 oleh pemerintah, sistem pembelajaran yang sebelumnya diterapkan secara tatap muka kemudian beralih menjadi pembelajaran jarak jauh. Kebijakan tersebut diambil karena melihat laju penyebaran covid-19 yang belum bisa terkendali. Selain itu, kebijakan tersebut juga ditujukan untuk menghindari munculnya klaster covid-19 di lingkungan pendidikan. Dengan demikian, diharapkan insan pendidikan tetap bisa belajar dengan aman tanpa harus merasa khawatir tertular dengan covid-19.
Dalam konteks penerapan pembelajaran jarak jauh, keberadaan internet bisa dikatakan sebagai peran sentral bagi dunia pendidikan pada masa pandemi covid-19. Bagaimana tidak jika internet tidak ada tentu pembelajaran mau tidak mau akan berlangsung secara tatap muka. Kondisi tersebut tentu sangat membahayakan kondisi keselamatan puluhan juta insan pendidikan di Indonesia. Selain itu, kondisi yang bisa terjadi lainnya seandainya internet tidak ada adalah ditundanya keberlangsungan pembelajaran. Kondisi tersebut tentu sangat merugikan dunia pendidikan. Dengan ditundanya pendidikan akan bisa memunculkan learning loss, yaitu berkurangnya pengetahuan dan keterampilan akademis. Hal tersebut tentunya bisa terjadi karena insan pendidikan tidak mendapatkan akses pembelajaran. Selain itu, dengan ditundanya pendidikan menjadikan jumlah insan pendidikan yang putus sekolah berisiko semakin bertambah besar. Di mana dengan tidak diselenggarakannya pendidikan menjadikan mereka rentan mengalami demotivasi sehingga tidak mengherankan jika kemudian insan pendidikan lebih memutuskan untuk putus sekolah.
Berdasarkan pengalaman penulis, internet memiliki dua peran sentral yang sangat penting bagi dunia pendidikan pada masa pandemi covid-19. Peran sentral pertama adalah sebagai media edukasi. Di mana internet mampu menjadikan pendidikan tetap bisa berlangsung dengan menggantikan pembelajaran yang sebelumnya diterapkan secara tatap muka menjadi jarak jauh. Cukup berbekal internet, insan pendidikan bisa menggunakan berbagai jenis platform untuk menunjang pembelajaran jarak jauh. Di antaranya adalah seperti digunakannya zoom, google meet atau platform lainnya untuk penyampaian materi secara langsung, google classroom untuk penyampaian materi secara tidak langsung atau untuk pengumpulan tugas, dan google form untuk evaluasi pembelajaran. Alhasil dengan adanya internet menjadikan pembelajaran jarak jauh bisa berjalan dengan optimal.
Peran sentral kedua internet yang juga sangat penting bagi dunia pendidikan pada masa pandemi covid-19 adalah sebagai media komunikasi. Dengan adanya internet, insan pendidikan bisa melakukan komunikasi layaknya komunikasi secara tatap muka. Di mana insan pendidikan bisa berkomunikasi dengan mengakses berbagai kanal seperti zoom, video call whatsapp, dan platform lainnya. Kondisi tersebut tentu menjadikan pembelajaran jarak jauh menjadi lebih interaktif sehingga siswa tetap termotivasi untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Selain itu, kemudahan akses komunikasi tersebut juga menjadikan pengajar mudah dalam memberikan informasi terkait dengan pembelajaran. Akibatnya, ketertinggalan informasi yang mungkin bisa terjadi bisa diminimalisir.
Di balik besarnya manfaat internet bagi dunia pendidikan pada masa pandemi covid-19 nyatanya masih banyak pihak yang belum bisa mengakses internet. Berdasarkan Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) masih terdapat 19 persen sekolah atau 42 ribu lebih sekolah yang belum mendapat akses internet (Putri, 2020). Menanggapi kondisi yang memprihatinkan tersebut, IndiHome yang merupakan layanan triple play milik PT Telkom Indonesia (Telkom) Tbk tergugah untuk memberikan layanan internet secara terjangkau. Di mana IndiHome memberikan paket khusus bagi pelajar dan pengajar. Selain itu, IndiHome juga melengkapi layanan tersebut dengan beragam konten edukatif dan inspiratif serta menyediakan bebas akses aplikasi Pijar Belajar yang tentunya menjadikan pembelajaran jarak jauh menjadi semakin optimal. Upaya yang dilakukan oleh IndiHome tersebut layak diapresiasi karena IndiHome telah berupaya untuk menjadikan internetnya Indonesia bisa diakses oleh semua kalangan terutama pengajar dan pelajar. Dengan demikan, diharapkan proses pembelajaran jarak jauh bisa semakin optimal.
Pandemi covid-19 kini sudah bisa terkendali. Kondisi tersebut mendorong pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 01/KB/2022, Nomor 408 Tahun 2022, Nomor HK.01.08/MENKES/1140/2022, Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, proses pembelajaran yang sebelumnya diterapkan secara jarak jauh kini beralih ke pembelajaran tatap muka atau pembelajaran bauran (kombinasi pembelajaran tatap muka dan jarak jauh). Meskipun demikian, internet tetap memiliki peran sentral bagi dunia pendidikan. Berdasarkan pengalaman penulis, internet tetap dibutuhkan baik sebagai media edukasi maupun media komunikasi. Di mana tidak semua materi pembelajaran disampaikan secara langsung di kelas namun terdapat beberapa materi yang disampaikan secara tidak langsung seperti melalui google classroom, whatsapp atau platform lainnya. Selain itu meskipun pembelajaran sekalipun sudah diterapkan secara tatap muka, internet tetap diperlukan sebagai media komunikasi. Sebagai salah satu contoh, tidak semua dosen bisa ditemui mahasiswa secara langsung untuk konsultasi pembelajaran. Sebagai gantinya, komunikasi tersebut tergantikan dengan komunikasi jarak jauh.
Mengetahui betapa pentingnya peran internet bagi dunia pendidikan pada masa pandemi covid-19, sudah semestinya menjadikan semua pemangku kebijakan untuk lebih tergerak dalam memperjuangkan akses internet pada semua insan pendidikan tanpa terkecuali. Sebagaimana IndiHome yang sudah memberikan paket internet khusus untuk pengajar dan pelajar, gebrakan tersebut patut ditiru. Hal tersebut tidak lain agar internetnya Indonesia bisa diakses oleh semua insan pendidikan sehingga dunia pendidikan Indonesia akan semakin maju.
Daftar Pustaka
Putri, Z. (2020, Juli 26). Kemendikbud: 8.522 Sekolah Belum Berlistrik, 42.159 Tak Ada Akses Internet. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5108489/kemendikbud-8522-sekolah-belum-berlistrik-42159-tak-ada-akses-internet
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan dilarang menaruh link aktif atau melakukan tindakan spam.