Apakah Anda Sering Diam Saat Diskusi Kelompok? Simak Penjelasannya Menurut Ilmu Psikologi
Bagi segelintir orang berdiskusi dalam kelompok adalah sesuatu yang kurang menyenangkan dirinya. Tidak jarang orang yang berada dalam kondisi demikian memilih untuk menjadi pengamat saja.
Mengapa kondisi seperti ini bisa dialami oleh beberapa orang?
Fenomena tersebut pada dasarnya normal terjadi terutama bagi mereka yang berasal dari budaya individualistis. Orang-orang yang berasal dari lingkungan tersebut terbiasa bekerja secara mandiri dan berusaha untuk tidak menggantungkan dengan orang lain. Akibatnya, saat berada dalam kondisi yang menuntut dirinya harus bekerja sama dalam suatu kelompok maka motivasi dan performanya akan menurun dibandingkan ketika ia bekerja secara individual. Kondisi ini akan berbeda dengan orang yang berasal dari budaya kolektif. Orang-orang yang berasal dari lingkungan ini memiliki kecenderungan untuk hidup bersama dan mengalami ketergantungan satu sama lain. Akibatnya, saat berada dalam situasi yang menuntut harus bekerja sama dalam kelompok maka motivasi dan performa mereka tidak mengalami penurunan.
Apakah sebenarnya kondisi tersebut menurut perspektif Psikologi?
Kondisi menurunnya motivasi dan performa seseorang ketika individu bekerja di suatu kelompok dalam perspektif psikologi disebut sebagai social loafing.
Apa yang menyebabkan munculnya social loafing?
Social loafing muncul karena faktor budaya. Individu yang berasal dari budaya individualistis memiliki tendensi lebih untuk mengalami social loafing dibandingkan dengan individu yang berasal dari budaya kolektif.
Mengapa orang yang berasal dari budaya individualistis memiliki tendensi lebih untuk mengalami social loafing?
Orang yang berasal dari budaya individualistis memiliki motivasi yang rendah untuk bekerja sama dan memiliki motivasi yang kuat untuk bersaing sebagai individu. Oleh karena itu, orang yang berasal dari budaya individualistis lebih memiliji tendensi untuk mengalami social loafing.
Apakah social loafing bisa diatasi?
Tentu bisa. Ada beberapa cara yang bisa digunakan, yaitu
1. Limit group size
2. Challenging goals
3. Benchmarking
4. Identifiable role
5. Increase involvement
Fenomena social loafing memberi penjelasan bagi kita mengapa terdapat seseorang yang mengalami motivasi dan performa yang rendah saat bekerja dalam kelompok dan menunjukkan bahwa budaya berbeda dalam group performance.
Buku Acuan:
Gazzaniga, M., Heatherton, T., Halpern, D. (2016). Psychological Science 5th Edition. New York, USA: WW Norton & Company, Inc.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan dilarang menaruh link aktif atau melakukan tindakan spam.