Lebih Utama Membaca Al-Qur'an dengan Suara Keras atau Pelan?

Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah. Di masa ini, masih banyak masyarakat yang bingung, manakah yang lebih utama membaca Al-Qur'an dengan suara keras atau pelan. Untuk menjawab persoalan tersebut, kita bisa menyimak hadist berikut.
Dari Uqbah bin Amir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang membaca Alquran dengan suara keras adalah seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan orang yang membaca Alquran dengan suara perlahan adalah seperti orang yang bersedekah bersembunyi-bunyi." (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, dan Hakim).

Pada saat yang lain membaca Al-Qur'an dengan suara pelan itu lebih baik jika ternyata dapat mengganggu orang lain atau dikhawatirkan riya' dan lainnya. Oleh karena itu, membaca Al-Qur'an dengan suara keras itu lebih sesuai dan kadangkala membaca Al-Qur'an dengan suara pelan pun lebih sesuai.

Banyak dalil yang mengatakan membaca Al-Qur'an dengan suara pelan itu lebih baik, berdasarkan hadist di atas. Imam Baihaqi menulis di dalam Asy-Syu'bu (sebagian ulama melemahkan hadist ini).

Diceritakan pernah Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra melihat seseorang membaca al-Qur'an dengan suara yang keras di dalam Masjid Nabawi, maka beliau menghentikannya. Tetapi orang yang membaca tersebut justru menentangnya. Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra berkata, "Jika kamu membacanya untuk manusia, maka bacaanmu tidak ada gunanya."

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga membaca agar membaca Al-Qur'an dengan suara yang keras. Di dalam syarah Al-Ihya juga ditulis dengan kedua cara ini baik dalam pelaporan hadist atau atsar sahabat ra.
Kesimpulannya adalah semuanya kembali kepada niat. Simaklah hadist berikut ini.


Imam Bukhari menyebutkan hadist tersebut tersirat bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena mengharapkan Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali di dunia maupun di akhirat.
Baca Juga

Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan dilarang menaruh link aktif atau melakukan tindakan spam.

Artikel Populer

Mengenal 4 Kitab Samawi

Sejarah Syekh Samman al-Madani al-Hasani

Misteri Nabi Khidir

Sejarah Hidup Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Pemimpin Paling Demokratis di Mata Dunia