7 Mitos Hal-Hal yang Membatalkan Puasa yang Mungkin Pernah Anda Percayai


Bagaimanakah pengalaman Anda saat pertama kali puasa? Tentu Anda akan sedikit bingung, khususnya tentang hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Mungkin Anda dengar rumor-rumor yang beredar bahwa sat puasa tidak boleh melakukan beberapa hal. Dengan maksud agar puasa tidak batal. Tapi, Tahukah Anda ternyata beberapa rumor yang beredar tersebut adalah mitos? Apa saja hal-hal yang membatalkan puasa yang mungkin Anda percayai dan ternyata itu adalah mitos? Berikut 7 mitos hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

1. Menangis

Mitos yang satu ini tanpa Anda sadari ternyata sudah beredar luas di masyarakat. Konon katanya, siapapun yang saat puasa menangis maka puasanya adalah batal. Padahal kita ketahui bahwa tidak ada korelasi antara menangis dengan puasa. Beda apabila air mata tersebut tertelan dengan sengaja maka puasa akan menjadi batal.

2. Kumur-kumur

Kumur-kunur sebenarnya boleh saja dilakukan saat puasa. Yang terpenting adalah jangan sampai airnya tertelan.

3. Berbohong

Mungkin selama ini banyak yang termakan dengan mitos satu ini. Ternyata berbohong tidak membatalkan puasa. Lebih tepatnya adalah pahala puasa akan menjadi berkurang.

4. Memakai Obat Tetes Mata

Memakai obat tetes mata dalam keadaan darurat tidak membatalkan puasa. Sebab cairan obat tetes mata tersebut masuk melalui mata, bukan melalui tenggorokan. Mata bukanlah sarana untuk makan, begitu juga dengan pori-pori kulit lainnya.

Dari empat mitos tersebut, manakah yang pernah Anda percayai? Sertakan jawaban di kolom komentar.
Baca Juga

Komentar

  1. kumur-kumur paling sering saya dengar dari masa kecil :D

    BalasHapus
  2. Kumur2 gan, lah wudlu kan pake kumur2. Hehehe😂
    Mampir ya k blog ane "iotomagz"

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan dilarang menaruh link aktif atau melakukan tindakan spam.

Artikel Populer

Mengenal 4 Kitab Samawi

Sejarah Syekh Samman al-Madani al-Hasani

Misteri Nabi Khidir

Sejarah Hidup Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Pemimpin Paling Demokratis di Mata Dunia