Sejarah Maha Guru Ulama Nusantara, Syaikhona Kholil
Silsilah Syaikhona Kholil
Syaikhona Kholil adalah titisan beberapa wali yang tergabung dalam wali songo seperti Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kudus. Para wali tersebut bermarga Azmatkhan dan bersambung pada Sayyid Alawi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Selain itu, Syaikhona Kholil juga bernasab pada keluarga "Basyaiban" yang bersambung pada Al-Imam Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbat Al-Alawi Al-Husaini.
·Jalur Sunan Kudus
- Syekh Muhammad Kholil Bangkalan
- Kiai Abdul Lathif
- Kiai Hamim
- Kiai Abdul Karim
- Kiai Muharram
- Kiai Abdul Azhim
- Kiai Sulasi
- Kiai Martalaksana
- Kiai Badrul Budur
- Kiai Abdur Rahman (Bhujuk lek-palek)
- Kiai Khatib (ada yang menulisnya Ratib)
- Sayyid Ahmad Baidhawi (Pangeran Ketandar Bangkal)
- Sayyid Sholeh (Panembahan Pakaos)
- Sayyid Ja'far Shadiq (Sunan Kudus)
- Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung)
- Sayyid Fadhal Ali Al-Murtadha (Raden Santri/Raja Pandita)
- Sayyid Ibrahim (Asmoro)
- Sayyid Husain Jamaluddin
- Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin
- Sayyid Abdullah
- Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
- Sayyid Alawi 'Ammil Faqih
- Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
- Sayyid Ali Khali' Qasam
- Sayyid Alawi
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Alawi
- Sayyid Abdullah/Ubaidillah
- Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
- Sayyid Isa An-Naqib
- Sayyid Muhammad An-Naqib
- Al-Imam Ali Uradhi
- Al-Imam Ja'far Shadiq
- Al-Imam Muhammad Al-Baqir
- Al-Imam Ali Zainal Abidin
- Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib
- Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Sayyidina Muhammad Rasulillah
Jalur Sunan Ampel
- Syekh Muhammad Kholil Bangkalan
- Kiai Abdul Lathif
- Kiai Hamim
- Kiai Abdul Karim
- Kiai Muharram
- Kiai Abdul Azhim
- Nyai Tepi Sulasi (istri Kiai Sulasi)
- Nyai Komala
- Sayyid Zainal Abidin (Sunan Cendana)
- Sayyid Muhammad Khathib (Raden Bandardayo)
- Sayyid Musa (Sunan Pakuan)
- Sayyid Qasim (Sunan Drajat)
- Sayyid Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel)
- Sayyid Ibrahim Asmoro Tuban➡️Di sini nasab Kiai Sulasi dan Nyai Sulasi bertemu.
Jalur Sunan Giri
- Syekh Muhammad Kholil Bangkalan
- Kiai Abdul Lathif
- Kiai Hamim
- Kiai Abdul Karim
- Kiai Muharram
- Nyai Tepi Sulasi (Istri Kiai Sulasi)
- Nyai Komala
- Sayyid Zainal Abidin (Sunan Cendana)
- Nyai Gede Kedaton
- Panembahan Kulon
- Sayyid Muhammad 'Ainul Yaqin (Sunan Giri)
- Maulana Ishaq
- Sayyid Ibrahim Asmoro Tuban➡️Di sini nasab Nyai Gede Kedaton bertemu dengan Sayyid Muhammad Khathib
Jalur Sunan Gunung Jati
- Syekh Muhammad Kholil Bangkalan
- Kiai Abdul Lathif
- Nyai Khadijah (Istri Kiai Hamim)
- Kiai Asror Karomah
- Sayyid Abdullah
- Sayyid Ali Al-Akbar
- Sayyid Sulaiman
- Syarifah Khadijah
- Maulana Hasanuddin
- Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
- Sayyid Abdullah Umdatuddin
- Sayyid Ali Nuruddin/Nurul Alam
- Sayyid Husain Jamaluddin Bugis➡️Di sini nasab Nyai Khadijah bertemu dengan Kiai Hamim
Jalur Basyaiban
- Syekh Muhammad Kholil Bangkalan
- Kiai Abdul Lathif
- Nyai Khadijah (Istri Kiai Hamim)
- Kiai Asror Karomah
- Sayyid Abdullah
- Sayyid Ali Al-Akbar
- Sayyid Sulaiman
- Sayyid Abdurrahman (Suami Syarifah Khadijah binti Hasanuddin)
- Sayyid Umar
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Abdul Wahhab
- Sayyid Abu Bakar Basyaiban
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Hasan At-Turabi
- Sayyid Ali
- Al-Imam Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam
- Sayyid Ali
- Sayyid Muhammad Shahib Mirbath➡️Di sini nasab keluarga Azmatkhan dan Basyaiban bertemu.
Keilmuan Syaikhona Kholil
Syekh Kholil mendapatkan pendidikan agama yang kuat dari ayahnya. Syaikhona Kholil merupakan salah seorang ulama yang memiliki keistimewaan yaitu haus akan ilmu. Dengan kata lain, Syaikhona Kholil memiliki semangat menuntut ilmu yang tinggi. Bahkan, Syaikhona Kholil hafal 1.002 bait nadzam Alfiyah Ibnu Malik sejak usia muda.
Syaikhona Kholil mendapatkan pendidikan agama yang begitu ketat dari ayahnya. Setelah didik, orang tua Syaikhona Kholil mengirimkan puteranya untuk menimba ilmu ke berbagai pesantren. Pesantren tempat menimba ilmu Syekh Kholil antara lain:
- Pondhok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur
- Pondhok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan
- Pondhok Pesantren Keboncandi
- Pondhok Pesantren di Banyuwangi
- K.H.Abdul Lathif (Ayahnya)
- K.H.Muhammad Nur di Pondhok Pesantren Langitan,Tuban,Jawa Timur
- Kiai Haji Nur Hasan di Pondhok Pesantren Sidogiri,Pasuruan
- Syekh Nawawi al-Bantani di Mekah
- Syekh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi
- Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan di Mekah
- Syekh Mustafa bin Muhammad Al-Afifi Al-Makki di Mekah
- Syekh Abdul Hamid bin Mahmud Asy-Syarwani di Mekah
Karya-Karya Syaikhona Kholil
Syaikhona Kholil merupakan ulama yang ahli ilmu Fiqih. Syaikhona Kholil memiliki sebuah karya yaitu kitab Al-Matnus Syarif al-Mulaqqab bi Fat-hil Latif. Karya Syaikhona Kholil ini merupakan kitab matan (inti) yang membahas dasar agama Islam (Ilmu Fiqih). Keistimewaaan kitab ini adalah bukan karena kemasyhuran penulisnya melainkan kitab ini menampilkan landscape keilmuan yang selama ini terkesan rumit menjadi lugas dan mudah untuk dipahami.
Karomah Syaikhona Kholil
Syaikhona Kholil memiliki banyak karomah. Karomah beliau ini diceritakan dari lisan ke lisan, khususnya di lingkungan masyarakat Madura. Karomah Syaikhona Kholil antara lain:
Karomah Syaikhona Kholil
Syaikhona Kholil memiliki banyak karomah. Karomah beliau ini diceritakan dari lisan ke lisan, khususnya di lingkungan masyarakat Madura. Karomah Syaikhona Kholil antara lain:
- Pergi ke Mekah naik kerocok
- Menyembuhkan anak pecandu gula
- Tertawa keras saat shalat (Syekh Kholil tertawa sebab mengetahui bahwa gurunya tidak khusyu' dalam memimpin shalat hanya karena tergesa-gesa untuk menghadiri kenduri).
- Ditangkap dan dilepaskan Belanda
- Mengambik kepiting dan rajungan di laut saat Bahsul Masail di Mekah
- Mampu membetulkan arah kiblat yang salah
- Berada di beberapa tempat dalam waktu yang bersamaan (Karomah ini pernah terjadi ketika Syekh Kholil sedang mengajar di pesantren. Saat mengajar di pesantren, Syekh Kholil juga sedang berada di tempat yang lain yaitu memperbaiki perahu yang bocor).
- Menyemuhkan orang lumpuh seketika
- Mengatasi pencuri dengan penangkal "Qama Zaidun" (Saat Syekh Kholil mengajar ngaji, beliau didatangi petani yang berkeluh kesah mengenai hasil panen yang berkurang karena dicuri dan Syekh Kholil diminta memberi penangkal dan kebetulan ngajinya sampai kalimat " Qama Zaidun").
- Pergi ke suatu tempat hanya sekejap mata (Karomah ini terjadi ketika Syekh Kholil membantu seseorang yang ketinggalan kapal).
- Melidungi calon santrinya dari jauh
- Mampu menghafal Imriti, Asymuni, dan Alfiyah Ibnu Malik semalam (Karomah ini terjadi ketika Syaikhona Kholil berguru pada Kiai Abu Darin di Pasuruan). Setibanya di Pasuruan, Kiai Abu Darin telah wafat. Beliau wafat beberapa hari sebelum datangnya Syaikhona Kholil. Namun, Syaikhona Kholil tidak berputus asa. Beliau bertakziah ke Makam Kiai Abu Darin dan membaca Al-Qur'an hingga 40 hari. Pada hari yang ke 41, Syaikhona Kholil tertidur di Makam Kiai Abu Darin. Di dalam tidurnya, beliau bermimpi berjumpa dengan Kiai Abu Darin yang mengajarkan ilmunya sehingga Syaikhona Kholil hafal kitab Imrithi, Asymuni, dan Alfiyah Ibnu Malik).
Akhir Hayat
Syaikhona Kholil wafat pada hari Kamis tanggal 29 Ramadhan 1343 H (1925 M). Jenazah beliau dishalatkan di Masjid Agung Bangkalan. Selanjutnya, dimakamkan di Pemakaman Martajasah, Bangkalan.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan dilarang menaruh link aktif atau melakukan tindakan spam.